Jumat, 23 Oktober 2015


Pengelola STIA Prima Sengkang
Abaikan Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas

Hafiz Elfiansya Parawu, ST.,M.Si.

Prinsip transparansi dan akuntabilitas merupakan 2 (dua) prinsip yang wajib dijunjung tinggi oleh setiap organisasi, baik itu organisasi kecil maupun besar, baik itu organisasi profit maupun nonprofit, dan baik itu organisasi swasta maupun pemerintah. Transparansi merupakan prinsip yang menjamin kebebasan, keterbukaan, keterlibatan, dan kemudahan akses bagi setiap orang untuk memeroleh informasi akan pengelolaan suatu sumber daya. Transparansi merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban, merupakan upaya peningkatan manajemen pengelolaan dan penyelenggaraan organisasi yang baik, dan dapat mengurangi potensi terjadinya praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Adapun akuntabilitas merupakan prinsip yang menjamin setiap kegiatan penyelenggaraan organisasi dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka oleh pihak pengelola kegiatan kepada pihak lain yang berkepentingan. Diartikan pula sebagai kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, dan mengungkapkan segala aktivitas yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah yang memiliki hak dan kewenangan untuk menerima pertanggungjawaban tersebut. Kesimpulan utama dari kedua prinsip tersebut adalah “transparansi akan menciptakan akuntabilitas”.
Jika kita semua paham tentang tujuan, fungsi, dan pentingnya menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam suatu organisasi, yang kini wajib dipertanyakan adalah, “Bagaimanakah penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dari pihak pengelola STIA Prima Sengkang? Apakah sudah menjunjung tinggi dan mengedepankan prinsip transparansi? Apakah sudah menjunjung tinggi dan mengedepankan prinsip akuntabilitas?” Tentu jawabannya, TIDAK SAMA SEKALI dan SAMA SEKALI TIDAK.
Terkait dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas, faktanya pihak pengelola STIA Prima Sengkang telah mengabaikan alias tidak menjalankan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana keuangannya selama ini. Pihak pengelola STIA Prima Sengkang tidak pernah memaparkan secara terbuka dan mempertanggungjawabkan secara jelas dan jujur “Berapakah jumlah dana yang dikelola pada tiap semesternya? Dana yang terkumpul tersebut digunakan untuk kegiatan apa saja? Dana tersebut digunakan untuk membayar/ membiayai apa saja? Dan, berapa saldonya? Namun, semua pertanyaan ini jujur saja sulit terjawab, karena prinsip transparansi dan akuntabilitas memang tidak diterapkan oleh pihak pengelola STIA Prima Sengkang. Pengelolaan dana yang besar jumlahnya, mulai dari pelaksanaan kegiatan ujian final, ujian proposal, ujian skripsi, KKLP, hingga dana BEM sungguh telah dikelola secara tidak transparan dan tidak akuntabel.
Seharusnya, dalam setiap berakhirnya satu kegiatan akademik, maka pihak pengelola STIA Prima Sengkang wajib hukumnya untuk mempertanggungjawabkan secara terbuka, jelas, dan jujur perihal dana yang dikelolanya kepada seluruh dosen STIA Prima Sengkang dan utamanya kepada pihak Yayasan Puangrimaggalatung Sengkang. Tentu saja ini hal yang mudah dan sederhana untuk dibuat dan dilaporkan dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), tetapi anehnya, hal ini tidak pernah dilakukan, entah apa alasannya, entah apa modusnya!. “Hanya Tuhan dan pihak pengelola STIA Prima Sengkang sendirilah yang tahu!”.
Mengapa pihak pengelola STIA Prima Sengkang selama ini tidak menjalankan prinsip transparansi dan akuntabilitas keuangan? Padahal kita semua paham dan yakin, bahwa dengan menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas keuangan maka akan mempersempit timbulnya potensi Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dan sekaligus pula dapat menghindarkan diri kita dari dugaan, tuduhan, fitnah, dan pikiran negatif pihak lain.
Sekarang, jika timbul koreksi, kritikan, masukan, hingga dugaan, tuduhan, fitnah, dan pikiran negatif dari sejumlah dosen STIA Prima Sengkang terkait pengelolaan dana di STIA Prima Sengkang, tentu saja ini wajar adanya. Hal ini terjadi karena tindakan pihak pengelola STIA Prima Sengkang sendiri yang selama ini tidak menjalankan prinsip transparansi dan akuntabilitas keuangan, dan dampak ini merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh pihak pengelola STIA Prima Sengkang karena tidak mengelola dana keuangannya secara transparan dan akuntabel.
Bijaknya, kritikan dan tuntutan dari sejumlah dosen STIA Prima Sengkang agar pengelolaan dana keuangan di STIA Prima Sengkang harus dilakukan secara transparan dan akuntabel tersebut disambut dengan baik oleh pihak pengelola STIA Prima Sengkang, karena sesungguhnya hal ini dilakukan untuk kebaikan dan kemajuan STIA Prima Sengkang sendiri. Namun yang mengherankannya, justru pihak pengelola STIA Prima Sengkang bersikap arogan dan panik bak “orang yang kebakaran jenggot” mendengar kritikan dan tuntutan dari sejumlah dosen STIA Prima Sengkang tersebut, bahkan dengan penuh emosi mengeluarkan ancaman pemecatan kepada 4 (empat) Dosen Tetap Yayasan (DTY) STIA Prima Sengkang, padahal mereka tidak punya hak dan wewenang sedikitpun untuk melakukan hal tersebut. Dan terbukti, bahwa Ketua Yayasan Puangrimaggalatung Sengkang sebagai pemegang otoritas tertinggi hingga saat ini tidak pernah melakukan pemecatan kepada siapapun. Rupanya, pihak pengelola STIA Prima Sengkang sangat panik atas kritikan dan tuntutan dari sejumlah dosen STIA Prima Sengkang tersebut.
Yang menjadi tanda tanya besar hingga hari ini adalah, “Mengapa pihak pengelola STIA Prima Sengkang bersikap arogan, marah, dan panik atas kritikan dan tuntutan dari sejumlah dosen STIA Prima Sengkang agar pengelolaan dana keuangan di STIA Prima Sengkang harus dilakukan secara transparan dan akuntabel? Ini kan hanya sekadar kritikan! Ini kan hanya sekadar tuntutan! Bupati saja dikritik, gubernur saja dikritik, anggota dewan saja dikritik, presiden sekalipun dikritik, apatah lagi pemimpin dan pengelola organisasi! Itulah konsekuensinya! Itulah dinamika organisasi! Lalu, “Apakah sebenarnya yang disembunyikan? Apakah ada dana yang telah dinikmati selama ini?” Jawabannya mungkin hanya satu, “Hanya Tuhan dan pihak pengelola STIA Prima Sengkang sendirilah yang tahu!” Tentu saja ini merupakan preseden buruk yang aneh, unik, dan lucu…hingga membuat hati ini selalu tertawa kecil rasanya bila mengingat kejadian tersebut.
Sesungguhnya sangatlah mudah dan sederhana mengatasi konflik organisasi ini! Pihak pengelola STIA Prima Sengkang tinggal mematahkan kritikan, dugaan, tuduhan, fitnah, dan pikiran negatif sekaligus pula membuktikan tuntutan dari sejumlah dosen STIA Prima Sengkang dengan memaparkan secara terbuka seluruh laporan pengelolaan dana yang diperoleh selama ini dan sekaligus pula mempertanggungjawabkan segala laporan pengelolaan dana tersebut kepada seluruh dosen STIA Prima Sengkang dan utamanya kepada pihak Yayasan Puangrimaggalatung Sengkang. Pihak pengelola STIA Prima Sengkang harus berani dan jujur mengungkapkan dan mempertanggungjawabkan seluruh dana yang dikelolanya selama ini. Harus berani dan jujur mengungkapkan dan mempertanggungjawabkan “Seberapa besar dana yang masuk selama ini? Apa saja peruntukan dari dana tersebut? Jika ada sisanya, berapa jumlahnya? Kalaupun habis, kemana habisnya?”.
Semoga kritikan, dugaan, tuduhan, fitnah, dan pikiran negatif kami selama ini keliru dan semoga pula pihak pengelola STIA Prima Sengkang dapat secara transparan dan akuntabel memaparkan seluruh laporan pengelolaan dana yang besar jumlahnya tersebut sebagaimana yang telah diamanahkan selama ini dengan segera. BUKTIKAN! KAMI TUNGGU PEMBUKTIAN ITU!!!
Sebagai penutup, kami mewakili teman-teman DTY STIA Prima Sengkang mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ketua Yayasan Puangrimaggalatung Sengkang, dr. H.M. Sanusi Karateng, yang dengan bijak telah menerima, mendengarkan, dan memahami aspirasi kami, sekaligus memahami akar permasalahan ini, dan berjanji akan mengambil langkah/ tindakan tegas demi kemajuan kampus Prima Sengkang di masa depan. Kami seluruh DTY STIA Prima Sengkang siap mengabdikan diri secara profesional demi maju dan berkembangnya kampus Prima Sengkang. Semoga aksi yang kami lakukan ini dapat bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.