Takut kepada Allah SWT.
Di tengah kaum Bani Israil
(kaum Nabi Musa AS.), ada seorang wanita yang ahli ibadah dan memiliki banyak
anak. Keadaan keluarganya sangatlah miskin dan dilanda kelaparan. Suatu ketika,
wanita miskin tersebut keluar rumah mencari makanan untuk anak-anaknya. Rumah
yang akan ditujunya adalah rumah seorang saudagar kaya. Setiba di rumah yang
dituju, wanita miskin tersebut mengutarakan maksud kedatangannya. Tetapi sang
saudagar kaya dengan sinis berkata;
“Aku
akan memberikanmu banyak makanan, asal saja engkau mau menukarnya dengan
tubuhmu!”.
Tentu saja wanita miskin ini
menolak dan bergegas kembali ke rumahnya. Setibanya di rumah, ia menyaksikan anak-anaknya
menangis kelaparan;
“Ibu…Ibu,
kami lapar, kami akan mati karena kelaparan!” begitu tangisan
anak-anaknya.
Melihat keadaan itu, dengan
terpaksa wanita miskin tersebut kembali menuju ke rumah sang saudagar kaya, dan
langsung menceritakan keadaan anak-anaknya. Sang saudagar kaya pun berkata;
“Penuhilah
keinginanku, maka aku akan memenuhi keinginanmu!”.
Akhirnya,
dengan sangat terpaksa, wanita miskin itu memenuhi keinginan bejat sang
saudagar kaya. Di saat mereka sedang berdua, tiba-tiba tubuh si wanita miskin bergetar
dengan sangat hebatnya. Sang saudagar
kaya pun kaget seraya bertanya;
“Hei…Ada
apa denganmu?”.
“Sesungguhnya
aku sangat takut kepada Allah SWT!” kata si wanita miskin.
Seketika itu juga sang
saudagar kaya tersadar dan berkata dalam hati;
“Wanita
ini begitu miskin, tetapi sangat takut kepada Allah SWT. Sedangkan aku sekaya
ini tetapi tidak takut kepada-Nya, padahal siksaan Allah begitu hebatnya”.
Spontan sang saudagar kaya meninggalkan
si wanita miskin dan langsung bertobat. Kemudian ia pun memberikan makanan yang
begitu banyak kepada si wanita miskin. Setelah kejadian tersebut, turunlah
wahyu Allah SWT kepada Nabi Musa AS.;
“Berilah kabar gembira kepada si Fulan
(sang saudagar kaya) bahwa Aku mengampuni semua dosa-dosanya!”.
Subhanallah…!
Semoga
kisah keteladanan ini dapat menjadi bahan "perenungan atau pemikiran" sekaligus menjadi hikmah pembelajaran yang berharga bagi kita
semua…Amin Yaa Allah.
Sumber:
Kitab Mukasyafatul Qulub – Imam Al Ghazali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar