Kamis, 01 November 2012

Kisah Keteladanan-Takut kepada Allah SWT.2



Takut kepada Allah SWT.
Di tengah kaum Bani Israil (kaum Nabi Musa AS.), ada seorang wanita yang ahli ibadah dan memiliki banyak anak. Keadaan keluarganya sangatlah miskin dan dilanda kelaparan. Suatu ketika, wanita miskin tersebut keluar rumah mencari makanan untuk anak-anaknya. Rumah yang akan ditujunya adalah rumah seorang saudagar kaya. Setiba di rumah yang dituju, wanita miskin tersebut mengutarakan maksud kedatangannya. Tetapi sang saudagar kaya dengan sinis berkata;
“Aku akan memberikanmu banyak makanan, asal saja engkau mau menukarnya dengan tubuhmu!”.

Tentu saja wanita miskin ini menolak dan bergegas kembali ke rumahnya. Setibanya di rumah, ia menyaksikan anak-anaknya menangis kelaparan;
“Ibu…Ibu, kami lapar, kami akan mati karena kelaparan!” begitu tangisan anak-anaknya.
Melihat keadaan itu, dengan terpaksa wanita miskin tersebut kembali menuju ke rumah sang saudagar kaya, dan langsung menceritakan keadaan anak-anaknya. Sang saudagar kaya pun berkata;
“Penuhilah keinginanku, maka aku akan memenuhi keinginanmu!”.
Akhirnya, dengan sangat terpaksa, wanita miskin itu memenuhi keinginan bejat sang saudagar kaya. Di saat mereka sedang berdua,    tiba-tiba tubuh si wanita miskin bergetar dengan sangat hebatnya.       Sang saudagar kaya pun kaget seraya bertanya;
“Hei…Ada apa denganmu?”.
“Sesungguhnya aku sangat takut kepada Allah SWT!” kata si wanita miskin.
Seketika itu juga sang saudagar kaya tersadar dan berkata dalam hati;
“Wanita ini begitu miskin, tetapi sangat takut kepada Allah SWT. Sedangkan aku sekaya ini tetapi tidak takut kepada-Nya, padahal siksaan Allah begitu hebatnya”.

Spontan sang saudagar kaya meninggalkan si wanita miskin dan langsung bertobat. Kemudian ia pun memberikan makanan yang begitu banyak kepada si wanita miskin. Setelah kejadian tersebut, turunlah wahyu Allah SWT kepada Nabi Musa AS.;
“Berilah kabar gembira kepada si Fulan (sang saudagar kaya) bahwa Aku mengampuni semua dosa-dosanya!”.

Subhanallah…!
Semoga kisah keteladanan ini dapat menjadi bahan "perenungan atau pemikiran" sekaligus menjadi hikmah pembelajaran yang berharga bagi kita semua…Amin Yaa Allah.
Sumber: Kitab Mukasyafatul Qulub – Imam Al Ghazali


Tidak ada komentar:

Posting Komentar