DZIKIR SEBAGAI SOLUSI DALAM
MENGHADAPI
PROBLEMATIKA HIDUP
MASYARAKAT MODERN
Menghadapi berbagai macam
problematika hidup masyarakat modern, para ulama dan cendekiawan muslim tidak
boleh tinggal diam. Mereka harus berusaha secara maksimal mencari solusi
terhadap berbagi problematika masyarakat modern dengan menggali ajaran Islam
yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Sebab Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berfungsi memberikan
penjelasan terhadap segala sesuatu. Tujuan utama diturunkannya Al-Qur’an adalah agar kitab ini dapat
menjadi petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam menata kehidupannya, agar dapat
meraih kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Oleh karenaitu, Al-Qur’an berisi berbagai petunjuk,
pedoman, peraturan, prinsip, dan konsep dalam berbagai persoalan hidup, baik
bersifat global maupun terinci, eksplisit maupun implisit.
Sebagai kitab suci yang
berfungsi memberikan petunjuk dan pedoman hidup kepada manusia, dapat dipastikan
Al-Qur’an telah memberikan solusi
terhadap berbagai persoalan yang dihadapi manusia sepanjang masa. Oleh karena
itu, para ulama dan cendekiawan muslim harus menggali konsep Al-Qur’an dalam memberikan solusi
terhadap berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat modern.
Menurut hasil analisa yang
berdasarkan kepada kitab suci Al-Qur’an,
menjadi jelas bahwa fakor utama yang menyebabkan timbulnya berbagai macam
problematika kehidupan masyarakat modern yang selalu dilanda berbagai macam
penyakit psikis seperti rasa tidak puas, resah, dan stress, adalah karena mereka
meninggalkan dzikir kepada Allah SWT.
Mereka telah berpaling dari dzikir
kepada-Nya. Mereka telah diracuni oleh pandangan hidup materialistik dan
sekularistik serta terlalu menonjolkan rasionalitas tanpa memperhatikan
aspek-aspek spiritual. Seluruh aktivitas hidupnya diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan fisik serta kesenangan-kesenangan hawa nafsu. Akibatnya, segala
sesuatu selalu diperhitungkan untung ruginya dari sudut materi. Mereka tidak
lagi memperdulikan hall dan haram, karena yang terpenting bagi mereka adalah
mendapatkan uang sebanyak-banyaknya untuk memperturutkan hawa nafsunya.
Akibatnya mereka tidak segan-segan melakukan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN) yang menyebabkan timbulnya krisis moneter, krisis ekonomi, dan krisis
politik seperti yang dialami oleh bangsa Indonesia beberapa tahun terakhir ini.
Hal ini telah diisyaratkan oleh Allah SWT. melalui fiman-Nya dalam surat Thaha
(20) ayat 124;
“Dan
barang siapa berpaling dari dzikir (peringatan-Ku), maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam
keadaan buta”
Sikap berpaling dari dzikir kepad Allah SWT. tidak hanya
dilakukan oleh orang-orang non muslim, tetapi juga merambah di kalangan
orang-orang yang mengaku memeluk agama Islam. Sungguhpun secara lahiriah mereka
rajin melaksanakan shalat, puasa, haji, dan ibadah-ibadah lainnya, tetapi hal
itu hanya dilakukan secara fisik tanpa menyentuh qalbu serta tanpa penghayatan
terhadap bacaan-bacaan, gerakan-gerakan dan seluruh kegiatan dalam beribadah.
Akibatnya, ibadah-ibadah tersebut tidak banyak memberikan pengaruh dalam
pembentukan kepribadian muslim serta tidak dapat menghalangi mereka dari
perbuatan keji dan mungkar.
Agar masyarakat modern dapat
mengatasi berbagai macam problematika yang mereka hadapi dan mampu menyembuhkan
berbagai macam penyakit jiwa yang mereka derita, maka terapinya adalah
melakukan dzikir kepada Allah SWT.
Karena dzikir dapat menumbuhkan
ketenangan jiwa serta menyembuhkan berbagai macam penyakit, sebagaimana yang
difirmankan Allah SWT. dalam surah Al-Ra’ad (13) ayat 28;
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan berdzikir kepada
Allah. Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah, hati menjadi tenang”
Berdasarkan firman Allah
SWT. di atas, yang memerintahkan manusia memperbanyak dzikir kepada-Nya, maka sebagian umat Islam, khususnya kaum sufi
telah memberikan perhatian yang sangat besar pada masalah dzikir, baik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas iman dan
taqwa, maupun untuk mengatasi berbagai persoalan hidup.
Sejalan dengan berkembangnya
pengamalan dzikir di tengah-tengah
masyarakat, telah berkembang pula berbagai bentuk dzikir yang dirumuskan oleh para ahli Tasawuf dan Tarekat.
Keragaman praktek dzikir di kalangan masyarakat, tidak menutup kemungkinan
terjadinya praktek dzikir yang
menyalahi tuntunan Allah SWT. dan Rasul-Nya. Di samping itu, sebagian besar
umat Islam memahami, bahwa yang disebut dzikir
adalah membaca bacaan-bacaan tertentu sebagaimana yang diajarkan oleh para guru
Tarekat. Padahal dzikir memiliki spektrum yang lebih luas dari pada sekedar membaca
bacaan-bacaan tertentu.
Di sisi lain, sungguhpun
sebagian umat Islam yang hidup di zaman modern ini telah melakukan praktek dzikir, tetapi masih banyak di antara
mereka yang belum mempraktekkannya karena tidak mengetahui manfaat dzikir. Menurut persepsi mereka, dzikir
tidak lebih dari sekedar ritual agama yang hanya bermanfaat di alam akhirat dan
sama sekali tidak memiliki dampak positif bagi kehidupan manusia di alam dunia.
Mereka tidak mengetahui, bahwa dzikir
juga mampu membantu dalam mengatasi berbagai macam problematika mereka di alam
dunia.
Pemahaman sebagian umat
Islam terhadap praktek dzikir
sebagaimana disebutkan di atas, perlu segera diluruskan agar praktek dzikir yang berkembang dalam masyarakat
benar-benar sesuai dengan tuntunan Allah SWT. dan Rasul-Nya, serta benar-benar
memberikan pengaruh dalam pembinaan kualitas umat Islam, baik bagi kehidupan
mereka di dunia maupun di akhirat. Dengan pemahaman yang benar, diharapkan
mereka merasakan pentingnya dzikir
dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga materi sederhana ini dapat
menjadi bahan “perenungan atau pemikiran” sekaligus menambah wawasan keilmuan
kita, dan semoga mendapat Berkah-Nya… Amin.
Referensi:
Al-Qur’an
Hawari,
Dadang. 2001. Al-Qur’an, Ilmu Kedokteran,
dan Kesehatah Jiwa. Cetakan Kesepuluh. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima
Yasa
Nasution, Harun. 1995. Islam Rasional. Cetakan Ketiga. Bandung: Mizan
Rasyid,
Hamdan. 2009. Konsep Dzikir menurut
Al-Qur’an dan Urgensinya bagi Masyarakat Modern. Jakarta Timur: Insan
Cemerlang dan PT.
Intimedia Ciptanusantara
Ridwan,
Kafrawi. 1987. Metode Dakwah pada
Masyarakat Industri. Jakarta: Indotrayon
Suriasumantri,
Jujun. S. 1983. Ilmu dalam Perspektif.
Jakarta: PT. Gramedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar