BAB
II
PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
Hafiz
Elfiansya Parawu, ST., M.Si.
A. Pengertian Ideologi
Ideologi adalah gabungan dari 2 (dua)
kata majemuk, yaitu idea dan logus, yang berasal dari bahasa Yunani eidos dan logos. Secara sederhana, ideologi berarti suatu gagasan yang
berdasarkan pemikiran sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran filsafat.
Dalam arti luas, ideologi berarti
segala kelompok cita-cita, nilai-nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan yang mau
dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif.
Dalam arti sempit, ideologi berarti
gagasan/ teori yang menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang
menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dan bertindak.
Ideologi juga diartikaan sebagai
ajaran, doktrin, teori, atau ilmu yang diyakini kebenarannya yang disusun
secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam menanggapi dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
B. Makna Ideologi bagi Negara
Pancasila sebagai ideologi nasional,
dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat paandangan dasar dan
cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum, dan Negara Indonesia,
yang bersumber dari kebudayaan nasional.
Pancasila bersifat integralistik, yaitu
paham tentang hakikat negara yang dilandasi dengan konsep kehidupan bernegara.
Pancasila bersifat integralistik, karena:
1. Mengandung
semangat kekeluargaan dan kebersamaan
2. Adanya
semangat kerja sama (gotong royong)
3. Memelihara
persatuan dan kesatuan
4. Mengutamakan
musyawarah untuk mufakat
C. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan
Ideologi Lain
Pancasila berbeda dengan
ideologi-ideologi lainnya seperti liberalisme (kapitalisme) dan sosialisme
(komunisme).
Liberalisme
(kapitalisme):
Dimulai di Inggris yang
dikenal dengan zaman pencerahan (aufklarung),
yang menyatakan bahwa manusia memberikan penghargaan dan kepercayaan besar pada
rasio dan bertitik tolak dari HAM yang melekat pada manusia sejak lahir serta
tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa.
Sosialisme
(komunisme):
Tokoh utamanya Karl Marx,
Engels, dan Lenin. Ajaran komunis didasarkan atas kebendaan, sehingga tidak
percaya pada Tuhan. Bahkan agama dikatakannya sebagai racun bagi masyarakat. Tidak
mengenal pembagian kelas dan hak milik pribadi dalam masyarakat. Pemerintahan dijalankan
dengan cara dictator.
D. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Ciri khas ideologi terbuka
ialah nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali
dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat sendiri.
Ideologi
terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.
3
(tiga) sifat ideologi:
1. Dimensi
realitas
Nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup dalam masyarakat
2. Dimensi
idealisme
Mengandung cita-cita yang
ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
3. Dimensi
fleksibilitas
Melalui pemikiran baru tanpa kehilangan
hakikat dirinya, Pancasila berusaha memelihara dan memperkuat relevansinya dari
waktu ke waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar