MATERI KULIAH
ILMU SOSIAL BUDAYA
DASAR (ISBD)
Hafiz
Elfiansya Parawu, ST., M.Si.
Pertemuan III
PEMUDA DALAM PERMASALAHAN GENERASI SOSIAL
A.
PEMUDA DAN IDENTITAS
Berbagai harapan tertumpu pada generasi muda. Mereka
diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan
generasi sebelumnya. Generasi yang harus mengisi, melangsungkan, dan
melanjutkan estafet pembangunan secara berkesinambungan.
Namun, generasi muda memiliki berbagai permasalahan
yang sangat bervariasi. Jika, permasalahan ini tidak teratasi secara
profesional, maka generasi muda akan kehilangan fungsinya sebagai generasi
penerus pembangunan. Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat
ini, di antaranya:
1. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme
2. Mengalami kekurangpastian terhadap masa depannya
3. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan
fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal maupun non formal, sehingga
memicu tingginya angka putus sekolah di kalangan pemuda
4. Berkurangnya produktifitas nasional dan melambatnya
laju perkembangan pembangunan nasional akibat kurangnya lapangan dan kesempatan
kerja bagi pemuda, sehingga memicu tingginya angka pengangguran
5. Kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan
seimbang di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah, sehingga menghambat
perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan pemuda
6. Masih banyaknya pernikahan di bawah umur, terutama
di kalangan masyarakat perdesaan
7. Maraknya pergaulan bebas (free sex) yang dapat membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan
keluarga, bahkan dapat terjangkit penyakit kelamin dan HIV/ AIDS
8. Semakin meningkatnya kenakalan generasi muda,
seperti: terlibat perkelahian (tawuran), geng motor, mengkonsumsi narkoba
(narkotika dan obat-obatan terlarang) dan miras (minuman keras), dll
9. Belum adanya regulasi (peraturan perundangan) yang
jelas dan tegas menyangkut generasi muda
Untuk memecahkan berbagai permasalahan generasi
muda, diperlukan adanya usaha-usaha terpadu, terarah, dan terencana dari
seluruh potensi nasional dengan melibatkan generasi muda sebagai subyek
pembangunan. Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik merupakan
potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.
Di samping menghadapi berbagai permasalahan, pemuda
juga memiliki potensi positif yang tinggi sebagai sumber daya manusia (SDM). Berbagai
potensi yang terdapat pada generasi muda, di antaranya:
1.
Idealisme dan daya
kritis
2.
Dinamika dan
kreatifitas
3.
Keberanian
mengambil resiko
4.
Optimis dan
kegairahan semangat
5.
Sikap kemandirian
dan disiplin murni
6.
Terdidik
7.
Keanekaragaman
dalam persatuan dan kesatuan
8.
Patriotisme dan
nasionalisme
9.
Sikap ksatria
10. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
Berbagai
potensi positif tersebut harus dikembangkan dan dibina sehingga sesuai dengan
asas, arah, dan tujuan pengembangan dan pembinaan generasi muda, di dalam
jalur-jalur pembinaan yang tepat dan senantiasa bertumpu pada strategi
pencapaian tujuan nasional (Pembukaan UUD1945 alinea IV, "Kemudian
daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, …”).
Proses sosialisasi generasi muda sangat menentukan
kemampuannya untuk menyelaraskan diri di tengah-tengah kehidupan sosial.
Seorang pemuda harus mampu mengendalikan hidupnya di tengah-tengah masyarakat
dan harus tetap memunyai motivasi sosial yang tinggi.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda
disusun berdasarkan:
1. Landasan idiil :
Pancasila
2. Landasan konstitusional : UUD 1945
3. Landasan strategi :
GBHN - Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
4. Landasan historis :
Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945
5. Landasan normatif :
Etika, tata nilai, dan tradisi luhur yang
hidup dalam masyarakat
Pembinaan dan pengembangan generasi muda harus
menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa
kini. Tanpa ikut sertanya generasi muda, tujuan pembangunan akan sulit
tercapai, karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar. Sangat
dibutuhkan kegairahan dan kreatifitas pemuda agar pembangunan jangka panjang
tidak kehilangan keseimbangannya.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut
2 (dua) pengertian pokok, yaitu:
1. Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan
pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta
landasan untuk mandiri dan keterlibatannya secara fungsional bersama potensi
lainnya dapat menyelesaikan permasalahan bangsa
2. Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan
pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke
arah pertumbuhan potensi dan kemampuan yang optimal dan belum mampu bersikap
mandiri secara fungsional
Jika pemuda sekarang ini terpisah dari persoalan masyarakatnya,
maka akan sulit terwujud pemimpin masa depan yang dapat memimpin bangsanya
sendiri.
B. PERANAN
PEMUDA DALAM MASYARAKAT
1. Pemuda dan perkembangan pendidikan
Salah satu
usaha dalam membina generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam kegiatan
pendidikan di masyarakat dengan menjiwai semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi,
yaitu melalui kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa-desa. Beberapa manfaat
positif dari kegiatan KKN, di antaranya:
a. Mendidik mahasiswa untuk belajar dari pengalaman
hidup, sehingga dapat mengalami proses pematangan kepribadian
b. Membuat mahasiswa terlibat aktif untuk memberi saran
dan solusi akan permasalahan yang terjadi di desa
c.
Mahasiswa dapat
membina potensi pemuda desa dalam membangun menuju swadaya masyarakat desa
(menjadi pelopor pembangunan perdesaan)
d. Dapat membangkitkan aktivitas, motivasi,
keterampilan, dan gairah kreatif masyarakat desa khususnya pemuda desa untuk
lebih berdaya dan terlibat dalam pembangunan
e. Menumbuhkan rasa kecintaan dan tanggung jawab
terhadap kemajuan kehidupan masyarakat perdesaan
2. Pengalaman pribadi membentuk mental
Setiap perkembangan
umur/ usia, maka manusia selalu memeroleh berbagai kemampuan atau pengalaman,
baik secara biologis maupun intelektual. Perbedaan peran dan tugas di dalam
masyarakat ditentukan oleh umur/ usia. Tak dapat dipungkiri dalam kehidupan
bermasyarakat, umur merupakan dasar untuk menentukan corak hubungan
sosial-budaya (hubungan antar generasi, kegiatan sosial, dll).
3. Pengaruh perubahan sosial ekonomi
Perubahan sosial
ekonomi sangat erat kaitannya dengan pembangunan, baik itu individu, kelompok,
maupun masyarakat. Hal ini sejalan dengan peran pemuda sebagai motor penggerak
pembangunan sekaligus sebagai garda terdepan dalam menggiring bangsa ini menuju
kepada pembangunan dan kemajuan.
4. Penyesuaian diri dengan lingkungan
Seseorang tidak
dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu
menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental dan emosional dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan, di mana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian diri yang baik
atau yang salah. Sejak lahir sampai meninggal seorang individu merupakan
organisme yang aktif. Ia aktif dengan tujuan dan aktivitas yang
berkesinambungan. Ia berusaha memuaskan kebutuhan jasmaninya. Penyesuaian diri seorang
pemuda merupakan suatu proses dan salah satu ciri pokok dari kepribadian yang
sehat mentalnya, yang memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuain diri
secara harmonis, baik kepada diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar