Selasa, 07 Oktober 2014

Materi 3 Ilmu Sosial Budaya Dasar

MATERI KULIAH
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)



Hafiz Elfiansya Parawu, ST., M.Si.

Pertemuan III
PEMUDA DALAM PERMASALAHAN GENERASI SOSIAL


A.    PEMUDA DAN IDENTITAS
Berbagai harapan tertumpu pada generasi muda. Mereka diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Generasi yang harus mengisi, melangsungkan, dan melanjutkan estafet pembangunan secara berkesinambungan.
Namun, generasi muda memiliki berbagai permasalahan yang sangat bervariasi. Jika, permasalahan ini tidak teratasi secara profesional, maka generasi muda akan kehilangan fungsinya sebagai generasi penerus pembangunan. Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini, di antaranya:
1.  Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme
2.  Mengalami kekurangpastian terhadap masa depannya
3.  Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal maupun non formal, sehingga memicu tingginya angka putus sekolah di kalangan pemuda
4.  Berkurangnya produktifitas nasional dan melambatnya laju perkembangan pembangunan nasional akibat kurangnya lapangan dan kesempatan kerja bagi pemuda, sehingga memicu tingginya angka pengangguran
5.  Kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah, sehingga menghambat perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan pemuda
6.  Masih banyaknya pernikahan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat perdesaan
7.  Maraknya pergaulan bebas (free sex) yang dapat membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga, bahkan dapat terjangkit penyakit kelamin dan HIV/ AIDS
8.  Semakin meningkatnya kenakalan generasi muda, seperti: terlibat perkelahian (tawuran), geng motor, mengkonsumsi narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang) dan miras (minuman keras), dll
9.  Belum adanya regulasi (peraturan perundangan) yang jelas dan tegas menyangkut generasi muda          
Untuk memecahkan berbagai permasalahan generasi muda, diperlukan adanya usaha-usaha terpadu, terarah, dan terencana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan generasi muda sebagai subyek pembangunan. Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik merupakan potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.
Di samping menghadapi berbagai permasalahan, pemuda juga memiliki potensi positif yang tinggi sebagai sumber daya manusia (SDM). Berbagai potensi yang terdapat pada generasi muda, di antaranya:
1.     Idealisme dan daya kritis
2.     Dinamika dan kreatifitas
3.     Keberanian mengambil resiko
4.     Optimis dan kegairahan semangat
5.     Sikap kemandirian dan disiplin murni
6.     Terdidik
7.     Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
8.     Patriotisme dan nasionalisme
9.     Sikap ksatria
10.  Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
 Berbagai potensi positif tersebut harus dikembangkan dan dibina sehingga sesuai dengan asas, arah, dan tujuan pengembangan dan pembinaan generasi muda, di dalam jalur-jalur pembinaan yang tepat dan senantiasa bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional (Pembukaan UUD1945 alinea IV, "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, …”).
Proses sosialisasi generasi muda sangat menentukan kemampuannya untuk menyelaraskan diri di tengah-tengah kehidupan sosial. Seorang pemuda harus mampu mengendalikan hidupnya di tengah-tengah masyarakat dan harus tetap memunyai motivasi sosial yang tinggi.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berdasarkan:
1.  Landasan idiil                         : Pancasila
2.  Landasan konstitusional          : UUD 1945
3.  Landasan strategi                             : GBHN - Sistem Perencanaan
  Pembangunan Nasional
4.  Landasan historis                    : Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi
  Kemerdekaan 17 Agustus 1945 
5.  Landasan normatif                  : Etika, tata nilai, dan tradisi luhur yang
  hidup dalam masyarakat
Pembinaan dan pengembangan generasi muda harus menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Tanpa ikut sertanya generasi muda, tujuan pembangunan akan sulit tercapai, karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar. Sangat dibutuhkan kegairahan dan kreatifitas pemuda agar pembangunan jangka panjang tidak kehilangan keseimbangannya.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut 2 (dua) pengertian pokok, yaitu:
1.  Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya dapat menyelesaikan permasalahan bangsa
2.  Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan yang optimal dan belum mampu bersikap mandiri secara fungsional
Jika pemuda sekarang ini terpisah dari persoalan masyarakatnya, maka akan sulit terwujud pemimpin masa depan yang dapat memimpin bangsanya sendiri.

B.    PERANAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT
1.  Pemuda dan perkembangan pendidikan
Salah satu usaha dalam membina generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam kegiatan pendidikan di masyarakat dengan menjiwai semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu melalui kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa-desa. Beberapa manfaat positif dari kegiatan KKN, di antaranya:
a.  Mendidik mahasiswa untuk belajar dari pengalaman hidup, sehingga dapat mengalami proses pematangan kepribadian
b.  Membuat mahasiswa terlibat aktif untuk memberi saran dan solusi akan permasalahan yang terjadi di desa
c.   Mahasiswa dapat membina potensi pemuda desa dalam membangun menuju swadaya masyarakat desa (menjadi pelopor pembangunan perdesaan)
d.  Dapat membangkitkan aktivitas, motivasi, keterampilan, dan gairah kreatif masyarakat desa khususnya pemuda desa untuk lebih berdaya dan terlibat dalam pembangunan
e.  Menumbuhkan rasa kecintaan dan tanggung jawab terhadap kemajuan kehidupan masyarakat perdesaan     
2.  Pengalaman pribadi membentuk mental
Setiap perkembangan umur/ usia, maka manusia selalu memeroleh berbagai kemampuan atau pengalaman, baik secara biologis maupun intelektual. Perbedaan peran dan tugas di dalam masyarakat ditentukan oleh umur/ usia. Tak dapat dipungkiri dalam kehidupan bermasyarakat, umur merupakan dasar untuk menentukan corak hubungan sosial-budaya (hubungan antar generasi, kegiatan sosial, dll).   
3.  Pengaruh perubahan sosial ekonomi
Perubahan sosial ekonomi sangat erat kaitannya dengan pembangunan, baik itu individu, kelompok, maupun masyarakat. Hal ini sejalan dengan peran pemuda sebagai motor penggerak pembangunan sekaligus sebagai garda terdepan dalam menggiring bangsa ini menuju kepada pembangunan dan kemajuan.
4.  Penyesuaian diri dengan lingkungan
Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental dan emosional dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, di mana  kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian diri yang baik atau yang salah. Sejak lahir sampai meninggal seorang individu merupakan organisme yang aktif. Ia aktif dengan tujuan dan aktivitas yang berkesinambungan. Ia berusaha memuaskan kebutuhan jasmaninya. Penyesuaian diri seorang pemuda merupakan suatu proses dan salah satu ciri pokok dari kepribadian yang sehat mentalnya, yang memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuain diri secara harmonis, baik kepada diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.



  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar