Selasa, 25 November 2014

Materi 10 Ilmu Sosial Budaya Dasar



MATERI KULIAH
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)


Hafiz Elfiansya Parawu, ST., M.Si.

Pertemuan X
KEBUDAYAAN PRIMITIF, AGRARIS, DAN INDUSTRIAL


A.   Kebudayaan Primitif

Kebudayaan primitif dapat diartikan sebagai kebudayaan yang dimiliki masyarakat yang paling sederhana, baik dilihat dari struktur sosial maupun kebudayaannya. Masyarakat primitif adalah masyarakat yang hidup dizaman sebelum adanya pendidikan. Mereka hidup dengan mengandalkan sumber daya alam yang tersedia. Masyarakat primitif sudah menggunakan akal pikiran untuk menemukan, belajar, dan mengambil keuntungan dari pengalaman hidup mereka bersama alam.
Ciri-ciri masyarakat primitif, adalah:
1.    Pada umumnya belum mengenal tulisan
2.    Mata pencahariannya berburu dan mencari buah-buahan di hutan
3.    Ada juga yang bercocok tanam, baik berpindah-pindah atau menetap
4.      Bertempat tinggal di gua dan hutan, namun ada juga yang membangun gubuk dalam satu komunitas
5.      Pengetahuan yang diajarkan adalah keterampilan yang mereka peroleh secara tradisi
6.    Masyarakat dalam jumlah penduduk yang kecil, homogen, dan mengandalkan hubungan personal
7.    Masih kuat mempercayai mistis dan kurang mengandalkan logika

B.   Kebudayaan Agraris

Kebudayaan agraris biasa dikatakan sebagai kebudayaan masyarakat desa. Ditinjau dari segi geografis, desa adalah suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dan lingkungannya. Menurut Kartohadikusumo, desa adalah suatu kesatuan hukum bertempat tinggalnya suatu masyarakat yang berkuasa dan mengadakan pemerintahan sendiri. Menurut Bintarto (1977), unsur- unsur desa, adalah:
1.  Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, serta penggunaannya
2.  Penduduk, meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan persebaran, dan mata pencaharian penduduk setempat
3.  Tata kehidupan, dalam hal ini pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan
Adapun menurut Landis, desa adalah daerah dengan ciri-ciri, sebagai berikut:
1.  Mempunyai pergaulan yang saling mengenal antara beberapa ribu jiwa (umumnya penduduknya kurang dari 2.500 jiwa)
2.  Memiliki perhatian dan perasaan yang sama dan kuat tentang kesukaan terhadap adat kebiasaan
3.  Memiliki cara berusaha (dalam hal ekonomi), yaitu agraris pada umumnya, dan sangat dipengaruhi oleh keadaan alam, seperti: iklim, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris bersifat sambilan
Masyarakat perdesaan dapat diartikan sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah tertentu yang penghuninya mempunyai perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada, serta menunjukkan adanya kekeluargaan di dalam kelompok mereka, seperti gotong royong dan tolong-menolong.

C.   Masyarakat Industrial

Industri modern masuk ke Indonesia pada masa penjajahan. Sebelumnya, industri yang berkembanng adalah kerajinan tangan yang dilakukan di rumah-rumah. Masuknya industri modern diterima oleh masyarakat, bukan hanya karena pengaruh kekuasaan, melainkan juga sikap bangga yang terbuka menerima perubahan.
Desa sebagai basis masyarakat mendapat pengaruh dari industrilisasi ini. Pengalihfungsian lahan-lahan pertanian menjadi areal industri menimbukan beberapa hal tersendiri. Berkurangnya lahan pertanian di Pulau Jawa mengakibatkan banyak orang kehilangan kesempatan hidup mapan dengan bekerja di sektor agraris. Dengan kemampuan terbatas menyerap tenaga kerja, industri malah menimbulkan pengangguran dalam jumlah yang meningkat.
Budaya istimewa akibat industrilisasi adalah materialisme, segala sesuatu dinilai dengan kebendaan. Budaya ini sangat berbenturan dengan budaya bangsa Indonesia yang sangat memegang norma-norma sosial. Hubungan intrapersonal masyarakat semakin renggang atau diartikan dengan cara lain, yaitu tolong menolong dalam menyelesaikan urusan yang dihadapinya dengan jalan korupsi dan kolusi.
Namun, di sisi lain industrilisasi memberikan perubahan pola pikir di masyarakat. Masyarakat mulai memperhatikan pendidikan, manfaaat menabung, demokrasi dalam keluarga, dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi wanita dalam aktifitas.
Kehidupan masyarakat industrial adalah kehidupan di dalam masyarakat perkotaan. Karenanya untuk membicarakan kebudayaan industrial, maka kita akan berbicara mengenai kebudayaan masyarakat kota. Beberapa ahli mengartikan kota sebagai suatu himpunan penduduk yang bertempat tinggal di dalam pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan, kesenian, dan ilmu pengetahuan.
Adapun ciri-ciri masyarakat kota adalah :
1.  Jumlah penduduk besar dan padat, terutama di pusat kota
2.  Mempunyai penduduk yang beraneka ragam karena asal usul mereka yang berlainan
3.  Penduduknya lebih dinamis, banyak mengadakan perubahan pekerjaan, mudah berpindah tempat tinggal, dan sebagainya
4.  Lebih cepat, lebih bebas dan mudah bergerak, lebih cepat menerima dan membuang sesuatu yang baru
Keadaan kota dengan bermacam corak kehidupan menarik masyarakat perdesaan untuk melakukan urbanisasi. Akibatnya, terjadi berbagai masalah sosial, baik bagi kota yang di tuju maupun desa yang ditinggalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar