MATERI KULIAH
ILMU SOSIAL BUDAYA
DASAR (ISBD)
Hafiz
Elfiansya Parawu, ST., M.Si.
Pertemuan X
KEBUDAYAAN PRIMITIF,
AGRARIS, DAN INDUSTRIAL
A. Kebudayaan Primitif
Kebudayaan primitif dapat diartikan sebagai kebudayaan yang dimiliki
masyarakat yang paling sederhana, baik dilihat dari struktur sosial maupun
kebudayaannya. Masyarakat primitif adalah
masyarakat yang hidup dizaman sebelum adanya pendidikan. Mereka hidup dengan
mengandalkan sumber daya alam yang tersedia. Masyarakat
primitif sudah menggunakan akal pikiran untuk menemukan,
belajar, dan mengambil keuntungan dari pengalaman hidup mereka bersama alam.
Ciri-ciri masyarakat primitif, adalah:
1. Pada umumnya belum
mengenal tulisan
2. Mata pencahariannya berburu dan mencari buah-buahan di hutan
3. Ada juga yang bercocok tanam, baik berpindah-pindah atau menetap
4. Bertempat tinggal di gua dan hutan, namun ada juga yang membangun gubuk
dalam satu komunitas
5. Pengetahuan yang diajarkan adalah keterampilan yang mereka peroleh secara tradisi
6. Masyarakat dalam jumlah penduduk
yang kecil, homogen, dan mengandalkan hubungan personal
7. Masih kuat mempercayai mistis dan
kurang mengandalkan logika
B. Kebudayaan Agraris
Kebudayaan agraris biasa dikatakan sebagai kebudayaan
masyarakat desa. Ditinjau dari segi geografis, desa adalah
suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dan lingkungannya.
Menurut Kartohadikusumo, desa adalah suatu kesatuan hukum bertempat tinggalnya
suatu masyarakat yang berkuasa dan mengadakan pemerintahan sendiri. Menurut
Bintarto (1977), unsur- unsur
desa, adalah:
1. Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, serta
penggunaannya
2.
Penduduk,
meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan persebaran, dan mata pencaharian penduduk setempat
3. Tata kehidupan, dalam hal ini pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan
pergaulan
Adapun menurut Landis, desa
adalah daerah dengan ciri-ciri, sebagai berikut:
1. Mempunyai pergaulan yang saling mengenal antara beberapa ribu jiwa (umumnya
penduduknya kurang dari 2.500 jiwa)
2. Memiliki perhatian dan perasaan yang sama dan kuat tentang kesukaan
terhadap adat kebiasaan
3. Memiliki cara berusaha (dalam hal ekonomi), yaitu agraris pada umumnya,
dan sangat dipengaruhi oleh keadaan alam, seperti: iklim, kekayaan alam,
sedangkan pekerjaan yang bukan agraris bersifat sambilan
Masyarakat
perdesaan dapat diartikan sekelompok
orang yang mendiami suatu wilayah tertentu yang penghuninya mempunyai perasaan
yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada, serta menunjukkan adanya
kekeluargaan di dalam kelompok mereka, seperti gotong royong dan
tolong-menolong.
C. Masyarakat Industrial
Industri modern masuk ke Indonesia
pada masa penjajahan. Sebelumnya,
industri yang berkembanng adalah kerajinan tangan yang dilakukan di
rumah-rumah. Masuknya industri modern diterima oleh masyarakat, bukan hanya
karena pengaruh kekuasaan,
melainkan juga sikap bangga yang terbuka menerima perubahan.
Desa sebagai basis masyarakat mendapat pengaruh dari industrilisasi ini.
Pengalihfungsian lahan-lahan pertanian menjadi areal industri menimbukan
beberapa hal tersendiri. Berkurangnya lahan pertanian di Pulau Jawa mengakibatkan banyak orang kehilangan kesempatan hidup mapan dengan bekerja di sektor agraris. Dengan kemampuan terbatas menyerap
tenaga kerja, industri malah menimbulkan pengangguran dalam jumlah yang meningkat.
Budaya istimewa akibat industrilisasi adalah materialisme, segala
sesuatu dinilai dengan kebendaan. Budaya ini sangat berbenturan dengan budaya bangsa Indonesia yang sangat memegang norma-norma sosial. Hubungan intrapersonal
masyarakat semakin renggang atau diartikan dengan cara lain, yaitu tolong
menolong dalam menyelesaikan urusan yang dihadapinya dengan
jalan korupsi dan kolusi.
Namun, di sisi lain
industrilisasi memberikan perubahan pola pikir di masyarakat. Masyarakat mulai
memperhatikan pendidikan, manfaaat menabung, demokrasi dalam keluarga, dan
memberikan lebih banyak kesempatan bagi wanita dalam aktifitas.
Kehidupan masyarakat industrial adalah kehidupan di dalam masyarakat
perkotaan. Karenanya untuk membicarakan kebudayaan industrial, maka kita akan
berbicara mengenai kebudayaan masyarakat kota. Beberapa ahli mengartikan kota sebagai suatu himpunan penduduk yang
bertempat tinggal di dalam pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan, kesenian, dan ilmu pengetahuan.
Adapun ciri-ciri masyarakat kota adalah :
1. Jumlah penduduk besar dan padat, terutama di pusat kota
2. Mempunyai penduduk yang beraneka ragam karena asal usul mereka yang
berlainan
3. Penduduknya lebih dinamis, banyak mengadakan perubahan pekerjaan, mudah
berpindah tempat tinggal, dan sebagainya
4. Lebih cepat, lebih bebas dan mudah bergerak, lebih cepat menerima dan
membuang sesuatu yang baru
Keadaan
kota dengan bermacam corak kehidupan menarik masyarakat perdesaan
untuk melakukan urbanisasi. Akibatnya, terjadi berbagai masalah sosial, baik
bagi kota yang di tuju
maupun desa yang ditinggalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar