BAB IV
PANCASILA SEBAGAI
PARADIGMA
KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA,
DAN BERNEGARA
Hafiz
Elfiansya Parawu, ST., M.Si.
A. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
1.
Pancasila
sebagai paradigma pembangunan IPTEK
Pada hakekatnya, Pancasila sebagai paradigma
pembangunan nasional mengandung arti bahwa segala aspek pembangunan harus
mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila merupakan satu kesatuan dari
sila-silanya dan harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir, serta asas
moralitas bagi pembangunan IPTEK. Sistem etika dalam pembangunan IPTEK yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila, yaitu:
a.
Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa
IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang
ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan, tetapi juga mempertimbangkan maksud,
akibat, kerugian, dan keuntungannya bagi manusia dan sekitarnya
b.
Sila
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Perkembangan IPTEK harus berdasarkan pada
usaha-usaha pencapaian kesejahteraan umat manusia
c.
Sila
Persatuan Indonesia
Berkat IPTEK, persatuan dan kesatuan bangsa
dapat terwujud dan terpelihara, serta persaudaraan dan persahabatan antar
daerah dapat terjalin secara harmonis
d.
Sila
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
Prinsip demokrasi mendasari pemikiran
manusia secara bebas untuk mengkaji dan mengembangkan IPTEK
e.
Sila
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kemajuan IPTEK harus menjaga keseimbangan
hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesamanya, makhluk hidup lain, dan
lingkungan sekitarnya
2.
Pancasila
sebagai paradigma pengembangan ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, serta
pertahanan dan keamanan (ipoleksosbudhankam)
a.
Pengembangan
ideologi
Sebagai ideologi, Pancasila merupakan
ideologi yang dinamis terhadap tanda-tanda perkembangan dan perubahan zaman.
Pancasila juga dijadikan platform kehidupan
bersama bagi bangsa Indonesia yang sangat majemuk agar tetap terikat erat
sebagai bangsa yang bersatu
b.
Pengembangan
politik
Unsur yang perlu dikembangkan dan
ditingkatkan, adalah: (1) Sistem politik nasional yang berkedaulatan rakyat,
demokratis, dan terbuka; (2) Kemandirian partai politik dalam memperjuangkan
kepentingan rakyat; (3) Pendidikan politik kepada masyarakat untuk
mengembangkan budaya politik yang demokratis; dan (4) Pemilihan umum yang lebih
berkualitas dengan partisipasi rakyat yang seluas-luasnya
c.
Pengembangan
ekonomi
Penciptaan kesejahteraan yang merata berakses
pada sumber ekonomi, dunia kerja, pendidikan, kesehatan, dan informasi.
Peningkatan kesejahteraan harus memadukan nilai-nilai ekonomis yang akan
berkembang menjadi etos ekonomi dengan nilai-nilai etis Pancasila
d.
Pengembangan
sosial-budaya
Masyarakat akan mengalami secara nyata
realisasi dari prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila, yaitu: (1)
Dihormati martabatnya sebagai manusia; (2) Diperlakukan secara manusiawi; (3)
Semakin solid sebagai bangsa; (4) Memiliki kesempatan untuk berpatisipasi dalam
perpolitikan; dan (5)
Merasakan kesejahteraan yang layak
e.
Pengembangan
pertahanan dan keamanan
Kondisi keamanan yang stabil sangat
mendukung pelaksanaan pembangunan nasional, dan sebaliknya, keberhasilan
pembangunan nasional juga harus dapat menunjang terciptanya kondisi kemanan
yang stabil. Hasil pembangunan yang tidak adil dan merata dapat menimbulkan
kesenjangan yang akhirnya akan berpengaruh terhadap stabilitas pertahanan
negara
B. Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan
Aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara memerlukan kondisi dan iklim
yang memungkinkan segenap lapisan masyarakat untuk mencerminkan nilai-nilai
Pancasila dalam perilaku kehidupannya. Hal ini dapat dilakukan, dengan: (1)
Mengaktualisasikan Pancasila sebagai objek, dalam artian melaksanakan Pancasila
dalam setiap aspek penyelenggaraan negara dan dalam bidang kehidupan kenegaraan
lainnya; dan (2)
Mengaktualisasikan Pancasila sebagai subjek, dalam artian melaksanakan Pancasila dalam setiap pribadi,
perseorangan, warga negara, dan penduduk
C. Pancasila dalam Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah masyarakat yang
sudah tersentuh peradaban maju. Pancasila dalam masyarakat madani bermakna
bahwa tidak ada satu pihak pun, termasuk pemerintah dan gerakan-gerakan pro
demokrasi yang berhak memaksakan aspirasi dan kemauannya sendiri kepada orang
lain
D. Pancasila dalam Konteks Globalisasi
Pancasila dalam
konteks globalisasi mengandung arti bahwa di mana terbentuknya suatu proses
kehidupan yang serba luas, terbentuknya dunia tanpa batas, yang meliputi segala
aspek kehidupan, seperti ideologi, politik, ekonomi, dan sosial-budaya, yang
dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia dalam satu ruang dan waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar